Malam ini bulan di atas genting terhalang awan hitam
kala petikan senar gitar mengiringi jertan suara hati
mencipta lantunan nada-nada kepekatan gundah
kau menatap lama bersama bening air mata membasah kedua pipi
Semilir angin kemarin masih terasa getarannya
saat kau ucapkan selamat tinggal begitu lirih di telinga
meski perlahan-lahan getarannya pudar dan menghilang
nuraniku tetap belum mampu merelakan kehilangan
Nada demi nada berdenting dan berlalu menghilang
terseok lunglai kau membawa sebongkah hati yang retak
menyeret langkah pergi tanpa sekalipun menoleh ke belakang
meninggalkan guratan luka dan lara dalam pelukan
No comments:
Post a Comment